Selasa, 05 Februari 2013

SEKILAS RIWAYAT BERDIRINYA MTs MA’ARIF NU SUKOHARJO WONOSOBO


Pada tahun 1960-an muncul program pemerintah berupa Ujian Guru Agama SD, yang kemudian disusul adanya “ Kursus Pendidikan Guru Agama “, agar  bisa mengikuti Ujian Guru Agama ( UGA).Seiring dengan hal itu, maka timbulah gagasan para tokoh atau pemikir agama untuk mendirikan “ Pendidikan Guru Agama   ( PGA) 4 tahun “ yang ada hampir disetiap kecamatan.
Selanjutnya pada bulan Agustus 1964, berdirilah Pendidikan Guru Agama ( PGA) 4 tahun didesa Sojokerto, Kecamatan Leksono yang disponsori oleh Bapak KH. Fatnan sebagai ketua pengurus sekaligus pengasuh pondok pesantren Sojokerto dan didukung oleh beberapa pengurus serta guru.
Guru dan sebagai Kepala sekolah adalah Bapak Rohani. Kala itu saya sebagai PNS yang mengajar di SD Kajeksan, juga  ikut didalamnya sebagai guru tarikh Islam dan berhitung.Adapun tempat pendidikan Guru Agama saat itu adalah diaula Pondok Pesantren.\
Situasi, kondisi dan pemikiran manusiapun terus berkembang.Maka pada bulan Januari 1967 tergugahlah para tokoh dan pemikir agama desa Sukoharjo Kecamatan Leksono untuk mendirikan PGA 4 tahun, yang disponsori oleh Bapak H.Mukhsin (alm) dan terbentuklah kepengurusan yang didukung oleh beberapa komponen.
                  A.    Pengurus yang diketuai Bapak Arjo Suwito ( Bapak H.Muhsin alm ) dibantu oleh :
1.      Bapak M. Fahrudin ( alm )
2.      Bapak H. Ali Sa’ban
3.      Bapak Darmaji ( alm )
4.      Bapak Wahidin ( alm )
5.      Ibu Hj.Fatimah Abdul Halim ( alm )
6.      serta yang lain dan juga para simpatisan.
                  B   Dewan Guru
1.      Bapak Bakin Abdullah (alm) sebagai Kepala Sekolah yang mengajar  Bahasa Inggris dan Al Jabar
2.      Bapak Muh. Fahrudin ( alm ) Wakil kepala sekolah juga Guru Ilmu Alam.
3.      Bapak Mukmin ( alm) Guru Bahasa Indonesia, beliau guru SMPN 1 Banjarnegara yang asli Sukoharjo
4.      Bapak KH.Habibulloh Idris mengajar Qur’an Hadist dan Fiqh yang sekarang menjabat ketua MUI Jawa Tengah.
5.      Bapak Moch. Ismail BA guru IPS dan PMP 
6.      Bapak Darmaji ( alm ) Guru Ilmu Ukur
7.      S.Chobarudin guru Tarikh Islam, berhitung, olah raga dan merangkap TU.
8.      Dan kemudian menyusul guru-guru yang lain hingga semua mata pelajaran bisa tersampaikan.


                  C.     Siswa
        Berkat kerja sama pengurus, dewan guru dan peran serta tokoh masyarakat.Pada awal pembelajaran   
        PGA 4 tahun  bisa mendapatkan 35 orang siswa, yang  berasal dari :

1.      Sukoharjo
2.      Mergosari
3.      Gunung Tugel
4.      Kajeksan
5.      Rogojati
6.      Sempol
7.      Bandingan
8.      Sawal
9.      Gumiwang
10.  Wonokerto

Namun yang belajar sampai akhir dan mengikuti ujian PGA  4 tahun pada tahun 1971 tinggal 16 anak dengan mencapai kelulusan 94 % atau 15 anak yaitu :

1.      Mubad Junaidi
2.      Alwi Ikhsan
3.      Iskandar
4.      Yuflah
5.      Abdul Jamil
6.      Mukhlis
7.      Shabirin
8.      Nur Cholis


9.      Siti Munah Jamhari
10.  Iswandi Rowandi
11.  Subiyah ( Dari Sukoharjo)
12.  Yusuf
13.  Niswati ( Gunung Tugel )
14.  Salamun ( Wonokerto )
15.  Wartiyah ( Sawal)

      Terakhir Chotijah ( Sawal) siswa yang tidak lulus.Apa hendak dikata nasib telah menimpanya;  kepada seorang bintang kelas. Namun bukan berarti gagal total, ilmu yang didapat pasti akan bermanfaat.

               D.    Tempat
Adapun tempat pembelajaran untuk sementara dan ternyata lama adalah di rumah kosong milik simbah H. Zaini mbah dari Ibu Hj. Tarwiyah Mukhsin, Bapak H.Moch Ismail BA dan Ibu Hj. Istiyah Darmaji sebelah Selatan pasar Sampih yang sekarang ditempati Ibu Hj. Darmaji.Setelah itu pindah kerumah yang sudah dikosongkan milik Bapak H.Mukhsin yang sekarang pekarangan kosong sebelah timur toko Bapak Manten kades Purnomo.Menumpang dan berpindah memang cukup lama.Dan bahkan pernah berdekatan dengan kandang.Tetapi berkat ketabahan, ketaatan dan kesabaran pendidikan berjalan terus, sekalipun terkadang pincang.
Dalam situasi dan keadaan demikian , tumbuhlah tekad Bapak Bakin Abdullah mewakafkan tanahnya untuk membangun gedung.Gedungpun terwujud, sekalipun dalam bentuk belum permanen.Tak lama kemudian gedung permanen terbangun untuk 3 ( tiga) lokal yang disusul bangunan tambahan 1 lokal yang berukuran besar.Pembangunan saat itu adalah swadaya masyarakat murni.
Pemerintah rupanya menganak tirikan baik PGA/ Mts  swasta pada saat itu, saat itu adalah masa pemerintahan Orde baru.Hanya sekali pernah mendapat bantuan untuk membuat pagar tralis dengan dicat kuning,Saat itu sedang jaya jayanya GOLKAR.
Dimasa PGA pernah suatu saat jumlah anak kelas IV hanya 4 orang dan putri semua yaitu :
          1.      Bariyah dari Sukoharjo
          2.      Siti Romlah dari Mergosari
          3.      Siti Chuzaimah dari Sawal
          4.      Supartini dari Sawal

Memang saat itu perkembangan siswa sangat memprihatinkan.Lebih lebih dengan adanya suara sumbang dan warga NU yang belum sadar untuk menyekolahkan putranya kesekolah NU, malah lebih suka ke SMP atau kesekolah negeri.Namun kita tiada putus asa. Usaha dan usaha terus kita laksanakan dengan penuh keyakinan dan kesabaran ibarat sekalipun Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
Kemudian terjadilah perubahan  PGA 4 tahun diganti MTs oleh DEPAG.PGA 6 tahun hanya ada dikota kabupaten dan kemudian disusul hanya ada dikota Karisidenan .Itupun tidak berjalan lama, PGA 6 tahun berganti menjadi Madrasah Aliyah.
Diawal perubahan itulah PGA 4 tahun Ma’arif Sukoharjo menjadi MTs Ma’arif NU Sukoharjo yaitu pada tahun 1976.Dengan dirubahnya PGA 4 tahun menjadi MTs Ma’arif 04 maka statusnya sama dengan SMP. Alhamdulilah MTs Ma’arif  04 Sukoharjo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan baik kualitas maupun kuantitas sehingga sampai kekurangan lokasi. Pada saat itulah Ibu Hj. Tarwiyah Mukhsin terketuk hatinya mewakafkan tanah sawah seluas kurang lebih 200 m untuk membangun gedung 2 lokal yaitu yang membujur keutara dengan pembangunan swadaya masyarakat murni.
Setelah beberapa lama situasipun silih berganti Orde baru tumbang munculah orde reformasi Saat orde reformasi itulah Mts Ma’arif NU Sukoharjo mulai mendapatkan perhatian hingga mendapatkan bantuan perbaikan gedung dari rehab berat, penambahan lokal dan terus berdatangan baik dari APBD tingkat II, utamanya dari tingkat I dan tingkat pusat bahkan dari Bank dunia, maupun Matching grant serta yang sekarang mendapat bantuan dari MEDP Kepanjangan dari Madrasah Education Development project.
 Alhamdulillah , bulan bertambah bulan, tahun bertambah tahun berkat kerja sama yang penuh dengan perjuangan MTs ma’arif  NU sukoharjo kita ini semakin komplit fasilitasnya, seperti sekarang ini dan diharapkan masih akan berlanjut untuk lebih baik dimasa-masa berikutnya Allahumma amien.
 Demikian sekilas sejarah berdirinya Mts ma’arif NU sukoharjo. Semoga bisa menggugah semangat untuk terus memajukan Mts kesayangan kita bersama




Sukoharjo 21 Januari 2010
Narasumber


S. Chobarudin