Pada
tahun 1960-an muncul program pemerintah berupa Ujian Guru Agama SD, yang
kemudian disusul adanya “ Kursus Pendidikan Guru Agama “, agar bisa mengikuti Ujian Guru Agama (
UGA).Seiring dengan hal itu, maka timbulah gagasan para tokoh atau pemikir
agama untuk mendirikan “ Pendidikan Guru Agama
( PGA) 4 tahun “ yang ada hampir disetiap kecamatan.
Selanjutnya
pada bulan Agustus 1964, berdirilah Pendidikan Guru Agama ( PGA) 4 tahun didesa
Sojokerto, Kecamatan Leksono yang disponsori oleh Bapak KH. Fatnan sebagai
ketua pengurus sekaligus pengasuh pondok pesantren Sojokerto dan didukung oleh
beberapa pengurus serta guru.
Guru
dan sebagai Kepala sekolah adalah Bapak Rohani. Kala itu saya sebagai PNS yang
mengajar di SD Kajeksan, juga ikut
didalamnya sebagai guru tarikh Islam dan berhitung.Adapun tempat pendidikan
Guru Agama saat itu adalah diaula Pondok Pesantren.\
Situasi,
kondisi dan pemikiran manusiapun terus berkembang.Maka pada bulan Januari 1967
tergugahlah para tokoh dan pemikir agama desa Sukoharjo Kecamatan Leksono untuk
mendirikan PGA 4 tahun, yang disponsori oleh Bapak H.Mukhsin (alm) dan
terbentuklah kepengurusan yang didukung oleh beberapa komponen.
A.
Pengurus yang diketuai
Bapak Arjo Suwito ( Bapak H.Muhsin alm ) dibantu oleh :
1. Bapak
M. Fahrudin ( alm )
2. Bapak
H. Ali Sa’ban
3. Bapak
Darmaji ( alm )
4. Bapak
Wahidin ( alm )
5. Ibu
Hj.Fatimah Abdul Halim ( alm )
6. serta
yang lain dan juga para simpatisan.
B Dewan Guru
1. Bapak
Bakin Abdullah (alm) sebagai Kepala Sekolah yang mengajar Bahasa Inggris dan Al Jabar
2. Bapak
Muh. Fahrudin ( alm ) Wakil kepala sekolah juga Guru Ilmu Alam.
3. Bapak
Mukmin ( alm) Guru Bahasa Indonesia, beliau guru SMPN 1 Banjarnegara yang asli
Sukoharjo
4. Bapak
KH.Habibulloh Idris mengajar Qur’an Hadist dan Fiqh yang sekarang menjabat
ketua MUI Jawa Tengah.
5. Bapak
Moch. Ismail BA guru IPS dan PMP
6. Bapak
Darmaji ( alm ) Guru Ilmu Ukur
7. S.Chobarudin
guru Tarikh Islam, berhitung, olah raga dan merangkap TU.
8. Dan
kemudian menyusul guru-guru yang lain hingga semua mata pelajaran bisa
tersampaikan.
C.
Siswa
Berkat
kerja sama pengurus, dewan guru dan peran serta tokoh masyarakat.Pada awal
pembelajaran
PGA 4 tahun bisa mendapatkan 35 orang siswa, yang berasal dari :
PGA 4 tahun bisa mendapatkan 35 orang siswa, yang berasal dari :
1. Sukoharjo
2. Mergosari
3. Gunung
Tugel
4. Kajeksan
5. Rogojati
|
6. Sempol
7. Bandingan
8. Sawal
9. Gumiwang
10. Wonokerto
|
Namun yang belajar
sampai akhir dan mengikuti ujian PGA 4
tahun pada tahun 1971 tinggal 16 anak dengan mencapai kelulusan 94 % atau 15
anak yaitu :
1. Mubad
Junaidi
2. Alwi
Ikhsan
3. Iskandar
4. Yuflah
5. Abdul
Jamil
6. Mukhlis
7. Shabirin
8. Nur
Cholis
|
9. Siti
Munah Jamhari
10. Iswandi
Rowandi
11. Subiyah
( Dari Sukoharjo)
12. Yusuf
13. Niswati
( Gunung Tugel )
14. Salamun
( Wonokerto )
15. Wartiyah
( Sawal)
|
Terakhir Chotijah ( Sawal) siswa yang tidak
lulus.Apa hendak dikata nasib telah menimpanya; kepada seorang bintang kelas. Namun bukan
berarti gagal total, ilmu yang didapat pasti akan bermanfaat.
D.
Tempat
Adapun tempat
pembelajaran untuk sementara dan ternyata lama adalah di rumah kosong milik simbah
H. Zaini mbah dari Ibu Hj. Tarwiyah Mukhsin, Bapak H.Moch Ismail BA dan Ibu Hj.
Istiyah Darmaji sebelah Selatan pasar Sampih yang sekarang ditempati Ibu Hj.
Darmaji.Setelah itu pindah kerumah yang sudah dikosongkan milik Bapak H.Mukhsin
yang sekarang pekarangan kosong sebelah timur toko Bapak Manten kades
Purnomo.Menumpang dan berpindah memang cukup lama.Dan bahkan pernah berdekatan
dengan kandang.Tetapi berkat ketabahan, ketaatan dan kesabaran pendidikan
berjalan terus, sekalipun terkadang pincang.
Dalam situasi dan
keadaan demikian , tumbuhlah tekad Bapak Bakin Abdullah mewakafkan tanahnya
untuk membangun gedung.Gedungpun terwujud, sekalipun dalam bentuk belum permanen.Tak
lama kemudian gedung permanen terbangun untuk 3 ( tiga) lokal yang disusul bangunan
tambahan 1 lokal yang berukuran besar.Pembangunan saat itu adalah swadaya
masyarakat murni.
Pemerintah rupanya
menganak tirikan baik PGA/ Mts swasta
pada saat itu, saat itu adalah masa pemerintahan Orde baru.Hanya sekali pernah
mendapat bantuan untuk membuat pagar tralis dengan dicat kuning,Saat itu sedang
jaya jayanya GOLKAR.
Dimasa PGA pernah suatu
saat jumlah anak kelas IV hanya 4 orang dan putri semua yaitu :
1.
Bariyah dari Sukoharjo
2.
Siti Romlah dari Mergosari
3.
Siti Chuzaimah dari
Sawal
4.
Supartini dari Sawal
Memang
saat itu perkembangan siswa sangat memprihatinkan.Lebih lebih dengan adanya suara
sumbang dan warga NU yang belum sadar untuk menyekolahkan putranya kesekolah
NU, malah lebih suka ke SMP atau kesekolah negeri.Namun kita tiada putus asa. Usaha
dan usaha terus kita laksanakan dengan penuh keyakinan dan kesabaran ibarat sekalipun
Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
Kemudian
terjadilah perubahan PGA 4 tahun diganti
MTs oleh DEPAG.PGA 6 tahun hanya ada dikota kabupaten dan kemudian disusul
hanya ada dikota Karisidenan .Itupun tidak berjalan lama, PGA 6 tahun berganti
menjadi Madrasah Aliyah.
Diawal
perubahan itulah PGA 4 tahun Ma’arif Sukoharjo menjadi MTs Ma’arif NU Sukoharjo
yaitu pada tahun 1976.Dengan dirubahnya PGA 4 tahun menjadi MTs Ma’arif 04 maka
statusnya sama dengan SMP. Alhamdulilah MTs Ma’arif 04 Sukoharjo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
baik kualitas maupun kuantitas sehingga sampai kekurangan lokasi. Pada saat
itulah Ibu Hj. Tarwiyah Mukhsin terketuk hatinya mewakafkan tanah sawah seluas
kurang lebih 200 m untuk membangun
gedung 2 lokal yaitu yang membujur keutara dengan pembangunan swadaya
masyarakat murni.
Setelah
beberapa lama situasipun silih berganti Orde baru tumbang munculah orde
reformasi Saat orde reformasi itulah Mts Ma’arif NU Sukoharjo mulai mendapatkan
perhatian hingga mendapatkan bantuan perbaikan gedung dari rehab berat,
penambahan lokal dan terus berdatangan baik dari APBD tingkat II, utamanya dari
tingkat I dan tingkat pusat bahkan dari Bank dunia, maupun Matching grant serta
yang sekarang mendapat bantuan dari MEDP Kepanjangan dari Madrasah Education
Development project.
Alhamdulillah , bulan bertambah bulan, tahun
bertambah tahun berkat kerja sama yang penuh dengan perjuangan MTs ma’arif NU sukoharjo kita ini semakin komplit
fasilitasnya, seperti sekarang ini dan diharapkan masih akan berlanjut untuk
lebih baik dimasa-masa berikutnya Allahumma amien.
Demikian sekilas sejarah berdirinya Mts
ma’arif NU sukoharjo. Semoga bisa menggugah semangat untuk terus memajukan Mts
kesayangan kita bersama
Sukoharjo
21 Januari 2010
Narasumber
S.
Chobarudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar